Hubungan PR dengan marketing sangat panjang. Sebagaimana diungkapkan oleh Philip Kotler dan Mindak (1978) menulis bahwa ada empat tingkatan aktifitas public relatios untuk tujuan pemasaran, dimasa pertama
untuk organisasi kecil atau organisasi amal yang sampai saat ini jarang
menggunakan public relations professional dari luar atau jasa-jasa
pemasaran. Kelompok kedua, terutama dari sector public yang menggunakan jasa public relations sementara. Yang ketiga adalah
perusahaan manufaktur kecil yang sering menggunakan jasa-jasa pemasaran
eksternal atau pramuniaga dari dalam perusahaan sendiri. Kelompok keempat
yaitu diperusahaan-perushaan Fortune 500 yang besar, public relations
dan pemasaran biasanya adalah dua departemen yang terpisah yang saling
melengkapi.
Secara
tradisonal yang dapat dimasukan kedalam public relations adalah
communication, advertising and marketing diploma, akan tetapi tahun
1990-an sebuah pendekatan yang lebih substantive pada pendidikan dan
pelatihan muncul melalui institute of advertisng untuk pengembangan
periklanan dan chartered institute of marketing untuk pengembangan
pemasaran.
Intelejen korporasi
Ketika
jumlah informasi yang keluar diterima organisasi semakin meningkat
dengan adanya internet dan jauh melebihi apa yang dibutuhkan oleh ahli
strategi public relations sehingga membutuhkan adanya system intelejen
yang mengakses yang hanya mengambil data yang relevan untuk dismapaikan
ke lokasi yang membuthkan untuk dianalisis oleh kelompok yang tepat.
Focus pada pencarian dan penggunaan data komunikasi pemasaran belum
tentu bisa memenuhi kebutuhan kelompok iklan meskipun sangat membantu
konsumen dengan mengorbankan stakeholder lainnya. Karena tingkat
kebutuhan akan akses data yang sangat tinggi, system informasi manajemen
berusha mengembangan teknologi baru untuk mengidentifkasi data yang
penting, karena adanya kebutuhan komunikasi jangka panjang dengan
konsumen. Sehingga pada professional pemasaran harus segera bertindak
untuk merancang, mengumpulkan, menganalisa dan melaporkan data yang
sistematis dan keputusan yang relevan serta mempertahankan goodwill yang secara tradional dilihat sebagai hubungan konsumen yang merupakan slah satu aktiftas public relations.
Apa sebuah Nama sangat penting?
Salah
satu persiangan utama antara departemen pemasaran dengan public
relations adalah dalam menentukan nama departemennya. Secara
tradisional, meskipun alat komunikasi dan teknik yang ada mungkin
diambil dari ketiga fungsi : pemasaran, iklan dan public
relations, tetapi kekuatan strategis tetap ada pada public relations
yang memandang yang menjadi stakeholder-nya sangat luas, bukan hanya
konsumen, kompetitor dan pemasok saja, tetapi juga karyawan, masyarakat,
pemerintah, investor dan juga media komunikasi.Bidang
promosi terkadang tumpang tindih dengan public relations adalah
pemasaran barang-barang konsumen yang bergerak cepat. pasar konsumen
ditandai dengan iklan yang banyak dan promosi yang ditargetkan pada
segemen-segmen kunci untuk membangun merek dan mempercepat proses
inovasi serta pengembangan produk. program promosi tersebut juga mencari
hubungan strategis dan slauran-slauran distribusi alternatif seerti
pemasaran langsung dan penjulan melalui internet.
Value added
Kepentingan
utama para periset pemarsaran dari penggunaan public relations adalah
nilai tambah antara lain : pertama adalah proses akuntansi, berupa
analisis horizontal atas industri yang sedang beroperasi, studi vertikal
atas chanel distribution untuk mengetahui brand image dan keunggulan kompetitif yang diperoleh dengan repositioning startegis atau rekonfigurasi penjualan. Kedua, segementasi pasar yang mengurai pangsa pasar kedalam beberapa segmen. ketiga
berkaitan dengan psikologi klinis yang salah satunya dengan penggunaan
pemetaan perseptual, dimana persepsi konsumen terhadap atribut produk
dapat dianalisis secara psikologis, berdasarkan peta perseptual dua
dimensis, penerimaan konsumen dikelompokan secara bersama dengan
merek-merek kompettif untuk menunjukan posisi dan hubungan. Pemetaan
perseptual adalah teknik mengidentifikasi kesenjangan dalam pasar untuk
meihat apakah ada kesempatan bagi sebuah produk baru atau mrenecanakan
pemeberian merek atau produk bersiang dalam hal karakteristik tertentu
tertentu seeprti harga dan kualitas. Lebih lanjut kita kenal lima
kekuatan kompetitif Porter (1995) yaitu
ancaman potensial dari kompetitor baru, persiangan diantara perusahaan,
daya tawar pemasok, daya tawar pembeli dan ancaman produk atau jasa
pengganti dalam menentukan profitabilitas industri yang dapat secara
jelas didapatasi untuk pemantauan dan evaluasi tingkat organisasi elalui
pemetaan perseptual dan komunikasi intelejen.
Dengan
tumbuhya pemasaran jasa dan pengembangan komunikasi pemasaran, akan
lebih banyak perusahaan yang mengadopsi program kesadaran konsumen untuk
mengendalikan usaha-usaha organisasi dalam memberikan nilai yang telah
disempurnakan kepada konsumen mereka. Meskipun dalam menghadapi resesi
global departemen public relations telah dikurangi bahkan dihilangkan,
tetapi kebutuhan akan teknik publik relations masih tetap ada.
Departemen riset pasar berada pada kurva pembelajaran yang cepat untuk
mengadopsi ketermapilan public relations dan teknik yang diperlukan
untuk menjalankan strategi pemasaran. Konsumen tidak hanya
memperhatiakan perkembangan IT dan media, tetapi juga sangat
memperhatikan efektiftas organisasi yang bisa memenuhi kebutuhan akan
rasa aman sesuai dengan need dan want mereka.
Jika
suatu produk atau mereka tertentu mendapat publisitas yang buruk, hal
ini akan mempengaruhi citra, identitas atau reputasi korporasi sampai
pada runtuhnya strategi public relations secara keseluruhan sedikitpun
tidak terkait dengan investasi pemegang saham.
Model
porter menyebutkan bahwa ada tiga cara fundamental yang dapat ditempuh
perushaan untuk mencpai keunggulan kompetitif yang terus menerus melalui
hubungan konsumen. Strategi tersebut adalah strategi kepemimpinan
biaya, strategi diferensiasi dan startegi fokus. Perbedaan antara
pemasaran strategis yang berushaa menginterpretasikan strategi generik
organisasi kedlam strategi berbasis pasar berdasarkan nilai tambah yang
dirasakan adalah model ini didominasi oleh harga.
Jasa public relations harus
mampu mengartikulasikan dan memprioritaskan setiap atribut yang
ditawarkan oleh jasa atau organisasi dalam rangka mencapai nilai
konsumen, target dan posisi organisasi bagi keunggulan kompetitif
konsumen.Begitu juga dalam pemasaran global koordinasi strategi pasar
dalam berbagai pasar dioperasikan untuk menghadapi kompetesi global.
Salah satu pertimbangan strategis utama dalam pemasaran global adalah
tugas untuk mengembangkan Portifolio global yang memerlukan tingkat
keterlibatan departemen public relations dan departemen pemasaran dalam
mengembangkan e-comerce serta web pages promotional sebagai bagian dari rencana public relations strategis.
Tugas dari public relations
officer adalah pengendalian strategi, karena tidak semua departemen
pemasaran membuat pernyataan strategi yang jelas yang komprehensif atau
mengartikulasikan interdepedensi dan interaksi dari berbagai elemen
sehingga bauran total diperoleh dalam cara yang harmoni. Banyak promosi
produk telah menciptakan berbagai kerusakan komunikasi dan bencana
public reations sementara berbagai skandal menjadi terfokus pada
konsumen dan diabaikan demi citra korporasi. Kita ketahui promosi dan
iklan adalah alat pubic relations tradisional untuk menambahkan nilai
bagi sebuah produk sehingga membedakan produk tersebut dengan
pesaingannya atau menambah nilai bagi identitas korporasi.
0 Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan judul artikel,
Kritik dan saran sangat membantu saya dalam memeperbaiki blog ini.
Terima kasih atas kunjungan anda...