Seorang anak batita begitu terheran dengan benda berbentuk lingkaran
yang dipenuhi angka-angka. Tiga buah jarum yang menunjuk angka-angka
di lingkaran itu pun kian membuatnya tercenung.
Ada jarum
tipis warna merah yang menunjuk dari satu angka ke angka lain dengan
begitu cepat. Ada jarum yang lebih tebal dan lebih panjang yang
bergerak lebih lamban. Dan, ada jarum pendek gemuk yang nyaris tak
bergerak, tapi bisa berpindah ketika dalam waktu lama tak diperhatikan.
Yang
lebih menarik dari semua pemandangan di benda itu adalah ketika pada
saat tertentu, ada burung mainan yang tiba-tiba keluar dari bawah
lingkaran tersebut dengan suara khas. “Kuk kuk…kuk kuk…kuk kuk…!”
Saat itulah, sang anak pun melompat riang. Tapi, ia masih bingung dengan benda itu.
“Itu jam, anakku!” suara sang ibu tiba-tiba muncul dari balik tubuh mungil si batita.
“Jam…?” sahut si batita seraya mengungkapkan rasa ingin tahunya.
“Iya.
Itu jam. Perhatikanlah, sang burung tidak akan bernyanyi kalau si
jarum pendek gemuk tetap saja diam, si jarum pendek gemuk akan tetap
diam jika si jarum tebal panjang hanya berhenti. Dan, dua jarum itu
tidak akan bergerak kalau saja si jarum merah kecil tidak bergerak
lincah,” jelas sang ibu sambil memperhatikan wajah si batita yang begitu
serius menatap ibunya. Sesekali, pandangannya menoleh ke arah jam,
untuk memastikan kebenaran yang diucapkan ibunya.
“Dan anakku, semua jarum-jarum itu bergerak ke arah yang sama,” tambah sang ibu sambil menunjuk ke arah gerakan jam.
~~~
Jam,
dalam makna kehidupan tidak selalu menunjukkan nilai sebuah waktu. Ada
sisi lain yang bisa diambil hikmah dari gerakan tiga jarum dalam jam.
Dalam
dinamika sebuah organisasi, dinamika tiga jarum jam memberikan makna
tersendiri bagaimana interaksi produktif antara pimpinan, manejer, dan
pelaksana. Seperti tiga jarum jam, masing-masing level punya intensitas
gerakan yang berbeda, karena bobot dan pengaruh gerakannya memang
berbeda.
Namun, walaupun punya gerakan yang seolah
berbeda, semua level tidak ada yang diam. Semua bergerak dalam sistem
yang begitu harmonis. Keharmonisan gerak tiga level inilah yang
menghasilkan ‘pengingat suara burung’ yang begitu bermanfaat untuk
orang banyak.
Tapi, dari semua nilai pelajaran yang ada
dalam tiga level jarum jam, ada satu pakem yang jika dilanggar akan
berakibat sangat fatal. Yaitu, walaupun beda level dan beda intensitas
gerak, ketiga jarum bergerak dalam arah yang sama.
0 Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan judul artikel,
Kritik dan saran sangat membantu saya dalam memeperbaiki blog ini.
Terima kasih atas kunjungan anda...