Tuhan yang Maha Baik memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail
untuk mendapatkannya. Demikian juga jika kita terus menunggu waktu yang
tepat, mungkin kita tidak akan pernah mulai. Mulailah sekarang. Mulailah
ketika kita berada sekarang dengan apa adanya.
Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai,
tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang
juga memiliki suka-duka. Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah, dan
biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya. Menikahi wanita atau
pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah
karena lapisan catnya. Harta milik yang paling berharga bagi seorang
pria di dunia ini adalah hati seorang wanita.
Begitu juga Persahabatan. Ia adalah satu jiwa dalam dua raga.
Persahabatan sejati layaknya kesehatan. Nilainya baru kita sadari
setelah kita kehilangannya. Seorang sahabat adalah yang dapat
mendengarkan lagu di dalam hati kita dan akan menyanyikan kembali
tatkala kita lupa akan bait-baitnya. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk
menjaga kita. Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi
jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain. Menyesal-lah
jika orang itu menyesal bertemu dengan kita.
Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan
di kala kamu senang dan perisai di waktu kita susah. Namun kita tidak
akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang
tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat
kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya. Akan
tetapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak
bisa melihat keduanya.
Begitu juga Kebijakan. Ia seperti cairan, kegunaannya terletak pada
penerapan yang benar. Orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan
terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan
melakukan tindakan tepat. Kebijakan sejati tidak datang dari pikiran
kita saja, tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta. Tak seorang
pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang bersikeras bahwa mereka benar meskipun
terbukti salah.
Apa yang berada di belakang kita dan juga yang berada di depan kita
adalah perkara kecil jika dibandingkan dengan apa yang berada di dalam
diri kita. Kita tak bisa mengubah masa lalu, tetapi dapat menghancurkan
masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan. Bila Kita mengisi hati
dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,
kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.
Jika kita berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan
hari esok tanpa rasa takut, berarti kita sudah berada di jalan yang
benar menuju sukses.
0 Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan judul artikel,
Kritik dan saran sangat membantu saya dalam memeperbaiki blog ini.
Terima kasih atas kunjungan anda...