Setiap orang mempunyai kekurangan yang harusnya dapat kita sikapi dengan sikap terbaik. Memang tidak mudah untuk bertindak bijak. Coba lihat pawang gajah, dengan mudah gajah yang begitu besar menurut kepadanya. Mengapa? Karena pawang gajah mengetahui cara bergaul yang baik dengan gajah. Kadang, justru manusia yang tidak tahu cara bergaul yang baik dengan manusia lainnya, sehingga seringkali ada perasaan kesal atau jengkel. Mudah-mudahan rumus 2B2L ini, dapat membantu kita untuk lebih arif dalam bergaul, bersosialisasi dengan banyak orang.
B yang pertama dari rumus 2B ini, adalah berani melihat, mengakui kelebihan oranglain. Kelemahan bangsa kita, salah satunya adalah jarang memuji kelebihan oranglain. Paling top, kita mengatakan lumayan, atau cukup. Untuk mengatakan sukses, luar biasa sulitnya. Ada pula tipe orang yang tidak bisa melihat oranglain maju, ia langsung dengki, segera mencari kekurangan orang tersebut. Orang yang dengki itu susah melihat oranglain senang, dan senang melihat oranglain susah. Jadi, inilah kiat pertama jika ingin hidup bahagia. Teruslah berusaha, mulai berani akui, lalu berani memuji, jangan pelit untuk memuji. Jika melihat oranglain, lihat kebaikannya. Bicara oranglain, bicara kebaikannya. Belajar menikmati hidup dengan senang melihat kelebihan oranglain.
B yang kedua, adalah bijak menyikapi kesalahan, kekurangan oranglain. Kalau seseorang merasa banyak kelebihannya, ia cenderung akan tergelincir. Sedang, jika seseorang mempunyai kekurangan diri, bisa jadi minus dirinya itu menjadi sebuah kebaikan bagi dirinya. Kekurangan oranglain pun, harusnya menjadi ladang amal kita untuk dibantu, diperbaiki. Karena orang yang berbuat salah, belum tentu karena kesalahan dirinya, atau karena ia ingin berbuat demikian. Mungkin karena ia memang belum mengerti. Sehingga, mulai sekarang jika melihat kesalahan oranglain, jangan langsung memvonis itu salahnya. Jangan suka menghina kesalahan, kekurangan oranglain, karena tidak ada yang selesai dengan dihina, cobalah bantu, karena tidak ada yang sempurna didunia ini. Sekali kita sebel dengan oranglain, akan habis waktu kita memikirkan orang itu. Capek jika mengingat kejelekan oranglain, kata-kata yang keluar dari mulut kita pun juga jelek. Oranglain yang melihat kata-kata kita, jadi menganggap kita jelek pula, apalagi jika ternyata apa yang kita bicarakan tentang orang tersebut salah.
Marilah kita menikmati kekurangan oranglain sebagai ladang amal bagi kita. Caranya, sekuat tenaga cari alasan untuk membelanya, husnudzon. Semoga kita diberikan kemampuan untuk menyikapi kekurangan oranglain, dan berani menerima kelebihan oranglain.
Kita lanjutkan bahasan 2B2L, yaitu rumus sederhana agar kita dapat bergaul, menjadi pribadi yang menyenangkan bagi oranglain, sekaligus kita juga tidak menjadi kotor hati dengan kondisi oranglain. 2B yang dimaksud adalah berani mengakui kelebihan oranglain dan bijak menyikapi kesalahan, kekurangan oranglain.
Selanjutnya, L yang pertama, adalah lupakan jasa dan kebaikan diri. Kadang, kita menderita karena kita menginginkan oranglain dapat menghargai jasa dan kebaikan kita. Padahal, cukuplah Allah saja yang membalas kebaikan kita. Bukankah Allah tidak pernah lupa dengan sekecil apapun amal hambaNya? Semakin tidak ikhlas dalam berbuat, kita akan semakin sakit hati, kecewa. Betapa karena ingin dipuji, dihargai, hidup ini terasa capek, lelah. Itulah resepnya jika ingin bahagia, jangan pernah ingat jasa dan kebaikan diri. Lupakan saja. tidak ada balasan yang tertukar disisi Allah. Jadilah seperti jantung, berbuat setiap waktu tanpa pernah ingin menonjolkan dirinya. Atau seperti besi beton, yang menjadi pondasi pada setiap bangunan. Ia tidak pernah terlihat, namun tidak ada yang meragukan kekuatannya. Azamkan dalam diri, mulai saat ini lupakan setiap amal kita. Walaupun tidak ada orang yang menghargai, pasti amal kita masih utuh disisiNya, dan cukuplah hanya Dia yang membalasnya.
L yang kedua dari konsep 2L adalah lihat kekurangan dan aib diri. Kalau kita sudah tahu siapa diri kita, kita seharusnya malu kalu kita dipuji, karena sebenarnya banyak yang tidak cocok dengan diri kita. Yang dipuji, dihargai oranglain hanyalah topeng kita, hanya prasangkaan mereka saja. Sayangnya, kita sering tersinggung jika tidak dipuji, atau dihargai, atau jika ada yang salah menilai kita, karena kita merasa lebih dari keadaan kita yang sebenarnya. Padahal, jika kita jujur pada diri sendiri, banyak sekali kekurangan, aib diri yang tidak diketahui oranglain. Jadi, sebetulnya penghinaan itu justru lebih sederhana ketimbang kejelekan diri kita yang asli. Lihat terus kekurangan diri, mudah-mudahan dengan begitu kita terhindar dari sifat sombong, merasa diri lebih dari oranglain.
Begitulah kiat sederhana agar kita pandai bergaul dan menempatkan diri dalam interaksi kita dengan oranglain. Karena, tidak ada artinya sama sekali, shalat, tilawah, shaum, dan amal ibadah kita yang lainnya jika kita suka menyakiti hati oranglain. Justru, amal ibadah kita akan diberikan Allah kepada orang yang kita sakiti hatinya itu. Kalau itupun belum cukup, karena dosa kita terlampau besar, maka dosa orang itu yang akan kita pikul.
Oleh karena itu, segera minta maaf kepada siapapun yang pernah kita sakiti. Nah, saudaraku, dengan rumus 2B2L ini, selamat menjadi pribadi yang menyenangkan, mampu bergaul dengan siapapun juga, insya Allah.
0 Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan judul artikel,
Kritik dan saran sangat membantu saya dalam memeperbaiki blog ini.
Terima kasih atas kunjungan anda...