Clooney di "The American" |
Karakter Manusia dari Caranya Menghadapi Tekanan
Secara sederhana ada 4 tipe orang dalam menghadapi berbagai macam tekanan tersebut:
1. Tipe lempeng logam, tipe orang ini, pada awalnya seperti kuat menerima tekanan, seperti lempeng logam ini, tapi kalau tekanan itu diterimanya terus menerus maka lempeng logam ini akhirnya akan bengkok juga, artinya tipe orang ini awalnya dia bisa mengatasi tekanan yang datang, tapi bila tekanan itu terus menderunya lama-lama ketahanan mentalnya berkurang, lama-lama dia menyerah, hingga akhirnya ada yang
masuk kedalam keputusasaan, tapi tipe ini ada kelebihannya setidaknya dia bisa bertahan di fase awal sebelum dia menyerah, sebenarnya tipe orang ini bisa dibantu untuk meningkatkan ketahanan mentalnya, dengan sedikit bimbingan dan dorongan untuk terus maju dan pantang menyerah dalam menghadapi tekanan dengan membangkitkan jiwa menantang, bila kita dampingi terus tipe orang ini bisa berkembang menjadi lebih baik dan terus menjadi lebih baik, bila kesadaran dalam dirinya merasa tertantang untuk menghadapi semua kesulitan dan tekanan itu.
2. Tipe busa/gabus (sponge), tipe orang ini cukup baik dalam menerima tekanan, seperti halnya busa/gabus yang lentur, bisa menyesuaikan dirinya terhadap tekanan dan cepat kembali ke bentuk semula, tipe orang ini sangat fleksibel dalam menghadapi tekanan, dan umumnya tipe ini bisa bertahan dan lebih baik dalam mengatasi semua tekanan dan kesulitan.
by Leslie Hsu for LOHAS Magazine |
4. Tipe bola bekel atau bola pingpong, tipe orang ini sangat ideal dari pada semua tipe di atas, tipe ini sangat ekspresif terhadap tekanan, seperti bola bekel/pingpong ini, bila dibanting/ditekan makin terpantul ke sana kemari, artinya tipe orang ini tidak gampang menyerah, dia selalu mencari jalan keluar dalam setiap tekanan, bahkan tekanan yang didapatinya membuat dia lebih kreatif dan ekpresif untuk menghadapi semua tekanan dan kesulitan, biasanya orang dengan tipe ini bisa meraih kesuksesan di bidang yang digelutinya.
Dari keempat tipe yang sudah dipaparkan, termasuk yang manakah Anda? Tidak perlu risau jika Anda bukan tipe ideal seperti tipe bola bekel, tiap-tiap kekurangan bisa diperbaiki gradasinya. Kuncinya adalah harus sadar dulu akan kondisi Anda, dan buatlah kesadaran yg timbul dari dalam diri ini menjadi kekuatan untuk merubah grade menjadi lebih baik.
Orang mengatakan, “Lebih mudah mencari 1000 musuh daripada mendapatkan seorang teman”. Itu bukan hanya pepatah semata. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita diperhadapkan dalam suatu lingkungan pergaulan kehidupan sosial dimana kita berharap dapat membaca pikiran orang yang dihadapi.
Hal itu bisa saja jadi kenyataan. Mungkin bukan membaca pikiran, tapi berkat Hippocrates (460-370 SM) ~dikenal juga sebagai Bapak ilmu pengobatan~ yang meneliti temperamen manusia, kita setidaknya dapat mempelajari kepribadian lawan bicara.
Hippocrates menggolongkan manusia dalam empat jenis karakter, yaitu :
1. Sanguin : Pembicara
Orang sanguin sangat gampang dikenali. Dia adalah pusat perhatian. Dia selalu riang, ramah, bersemangat, suka bergaul/ luwes dan suka berbicara. Segala sesuatu yang dihadapi dianggap sangat penting hingga dilebih-lebihkan tapi selalu pula dapat dilupakan begitu saja. Inilah salah satu kejelekan mereka disamping tidak disiplin, tidak bisa tenang/gelisah, tidak dapat diandalkan dan cenderung egois.
Mourinho, seorang kolerik. |
Seorang kolerik amat suka memerintah. Dia penuh dengan ide-ide, tapi tidak mau diganggu dengan pelaksanaannya sehingga lebih suka menyuruh orang lain untuk menjalankannya. Kemauannya yang keras, optimistik, tegas, produktif dipadu dengan kegemaran untuk berpenampilan megah, suka formalitas dan kebanggan diri menjadikannya seseorang yang berbakat pemimpin. Tapi karena dia juga senang menguasai seseorang, tidak acuh, licik, bisa sangat tidak berperasaan ( sarkastis) terhadap orang dekatnya sekalipun, akan menjadikan dia sangat dibenci.
3. Melankolik : Pelaksana
Segala sesuatu amat penting bagi dia. Perasaannya adalah hal yang paling utama. Justru karena itu dia melihat sisi seni sesuatu, idealis, cermat, dan amat perfeksionis. Kelemahannya ialah ia selalu berpikir negatif, berprasangka buruk, yang membuatnya khawatir, dan sibuk berpikir.
4. Flegmatik : Penonton
Orangnya tenang, lembut, efisien, kurang bergairah, tapi juga tidak gampang kena pengaruh. Orang-orang akan menyangka dia tidak berminat atau tidak tertarik disebabkan oleh lamanya dia mengambil tindakan atas sesuatu. Dia bertindak atas dasar keyakinannya bukan atas dorongan naluri. Suka melindungi diri, tidak tegas, penakut, kikir adalah kelemahannya.
Dari keempat temperamen diatas, seseorang mungkin memiliki suatu jenis kepribadian utama yang dipengaruhi oleh kepribadian lain. So, yang manakah kamu? Yang mana pula kepribadian temanmu? Cocokkan saja ciri-cirinya dan kamu akan siap menyesuaikan diri dengan orang lain.
Karakter Manusia Menurut Motivasinya
Menurut motivasinya, manusia itu dibagi menjadi 3:
1. Tipe achievement motivation
Orang dengan tipe ini selalu berusaha untuk mendapat prestasi yang terbaik dan juara, rela mengurung diri di kamar untuk belajar, belajar, belajar. Biasanya kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Mengandalkan cara-cara demi tercapainya kesuksesan.
Kenal Indy Barends-kan?! |
Orang dengan tipe ini selalu mengutamakan hubungan sosial, mudah berkenalan dengan orang baru, rela meninggalkan kepentingan pribadinya untuk urusan pertemanan, biasanya menghabiskan waktu berjam-jam demi membina hubungan sosial yang baik dengan rekan-rekannya. Senang di kelilingi oleh teman-teman.
3. Tipe power motivation
Orang yang mempunyai tipe ini cenderung bersifat pemimpin, selalu ingin lebih kuat dan berkuasa. Biasanya bersifat dominan apabila sedang berinteraksi dengan orang lain.
Ketiga motivasi tadi, sebetulnya ada dalam setiap diri manusia. Namun kadar dari masing-masing motivasi tersebut berbeda-beda, ada yang dominan ada juga yang tidak terlihat.
Karakter Manusia Dilihat dari Rupa Wajahnya Saat Di Neraka
- Kemungkinan dimasukkan manusia ke dalam neraka seperti rupa babi yang mana sifat babi itu suka kepada yang kotor dan busuk dan tidak menyukai yang bersih dan harum.(nafsu khinziriyah) pembersihnya adalah makrifatullah.
- Manusia seperti rupa anjing, karena kelakuan anjing senantiasa memakan najis. Ingin monopoli. Diwaktu anjing itu kenyang atau lapar, lidahnya terjulur keluar, menandakan dia belum puas. Kalau dia makan ekor digoyangkan, bìla diusir iapun lari menggonggong dan menyalak. Ini adalah nafsu kalbiah (nafsu anjing).
- Manusia serupa srigala.manusia yang selalu berbuat aniaya, pemarah, pendorong tindak tanduknya hanya berbuat kebinasaan. (nafsu subu'iah)
- Manusia serupa tikus,orang yang suka mencuri (nafsu fakriah)
- Manusia serupa ular dan kala jengking. Yang selalu menyakiti dan menyengat (nafsu haiyah wal agrabba)
- Manusia serupa merak, orang yang suka sombong atau takabur (nafsu tusiah)
- Manusia seperti keledai. Manusia yang tidak mau mempelajari hal-hal yang baik (nafsu himariah)
Seorang anak bertanya kepada ayahnya mengapa dia mudah sekali tersinggung, gampang marah, tidak tenang dan selalu punya prasangka buruk terhadap orang lain. Dia ingin tahu cara mengubah perangainya…
Sang ayah berkata, bahwa dalam diri manusia ada dua “Penjaga”. Penjaga putih dan Penjaga hitam. Penjaga hitam selalu berpikiran negatif, mudah marah dan selalu punya prasangka buruk. Sedang Penjaga putih selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua penjaga ini selalu berkelahi dalam hati manusia.
Lalu siapakah yang menang? Tanya si anak.. Yang menang adalah yg setiap hari kau beri makan, kata sang ayah. Sebuah contoh, saat ujian tiba, penjaga putih akan menyuruh kamu belajar dengan tekun, tetapi sebaliknya penjaga hitam akan menyuruh kamu untuk menyontek teman sebelah kamu. Anak tersebut mengangguk-angguk mendengarkan nasehat ayahnya.
Sebelum meninggal, almarhum ayah saya pernah berkata : “Diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Mengapa pikiran itu begitu besar pengaruhnya?. Ternyata pikiran- pikiran yg kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk sifat, sifat akan membentuk kebiasaan dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita”.
“Diri kita adalah apa yang kita pikirkan. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Mengapa pikiran itu begitu besar pengaruhnya?. Ternyata pikiran- pikiran yg kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk sifat, sifat akan membentuk kebiasaan dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita”.Memang nasib manusia berada dan ditentukan oleh Tuhan, tetapi manusia juga mempunyai pilihan untuk menentukan nasibnya sebelum hal itu terjadi. Karena Tuhan tidak akan merubah nasib umat-Nya kalau manusia itu sendiri tidak mau merubahnya.
Jadi mulai saat ini masukkanlah pikiran-pikiran positif yang bermanfaat dalam diri kita, buanglah jauh-jauh rasa iri hati, dendam, benci dan pikiran negatif lainnya yang bisa merugikan kita. Janganlah kita memberi makan kepada “penjaga hitam” yang ada dalam diri kita. Setiap pagi setelah bangun tidur dan sebelum memulai aktifitas, ucaplah syukur dan mohon kepada Tuhan agar “Dia” selalu memberikan jalan terang bagi kita, membimbing kita kepada hal-hal yang baik. Karena percayalah bahwa setiap langkah yang kita ambil
atas ijin-NYA, maka akan membuahkan hasil yang baik.
Ingatlah bahwa : “Jika kita menanam anggur, tidak mungkin kita menuai duri”.
0 Komentar
Silahkan berkomentar sesuai dengan judul artikel,
Kritik dan saran sangat membantu saya dalam memeperbaiki blog ini.
Terima kasih atas kunjungan anda...