Recents in Beach

Sedikit berbagi “Komunikasi Asertif”

I. PENGERTIAN KOMUNIKASI ASERTIF (ASSERTIVE COMMUNICATION)

Komunikasi asertif merupakan komunikasi yang berdiri pada titik tengah antara komunikasi pasif dan agresif dimana komunikasi ini mengedepankan cara pandang untuk mengemukakan pendapat dan perasaan tanpa memaksakan kehendak serta tidak melanggar hak-hak orang lain. Tipe komunikasi ini selalu mensinergikan sudut pandang yang berbeda sehingga tercipta suasana yang win-win solution diantara kedua belah pihak. Dalam berkomunikasi secara asertif memiliki pembelajaran-pembelajaran yang terkandung dan menghasilkan penjelasan-penjelasan yang baik, mendengarkan dan menghargai sudut pandang yang berbeda dengan melihat perbedaan dari sudut pandang positif.

II. PERILAKU ASERTIF

Gaya berkomunikasi (style of communication) juga sangat berpengaruh terhadap perilaku atau tingkah laku sehari-hari baik berkomunikasi pasif, asertif dan agresif. Tingkah laku yang tumbuh dalam diri menggunakan komunikasi asertif antara lain:

1. Menjelaskan tentang perasaan, kebutuhan dan tujuan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berhubungan.

2. Mampu berkomunikasi secara sabar tanpa bermaksud menyerang orang lain.

3. Tegas dalam menentukan pilihan tanpa memaksakan kehendak kepada orang lain.

4. Bermain dalam ketentuan yang jelas dan rasional

5. Mengatakan kebenaran dalam mempertahankan tujuan walaupun muncul konflik tetapi selalu menjaga perasaan orang lain.

6. Tetap berpandang positif dan baik dalam menghadapi suatu permasalahan.

7. Percaya diri dan terbuka

8. Mampu memberi dan menerima umpan balik hal-hal positif dan negatif

9. Cara pandang yang positif dan optimis

10. Mengerti tentang bernegoisasi diantara perbedaan-perbedaan pendapat orang lain



III. TEKNIK KOMUNIKASI YANG BERKAITAN DALAM PERILAKU POSITIF ASERTIF

Ada beberapa teknik yang berkaitan dan berhubungan dalam perilaku positif asertif antara lain:

1. Menggunakan ekspresi yang nyaman untuk dipandang, selalu menjaga pandangan mata secara baik.

2. Menjaga intonasi dalam memberikan ketegasan tapi dapat menyenangkan orang lain.

3. Mendengarkan secara baik lawan bicara yang sedang mengatakan sesuatu

4. Menanyakan pertanyaan apabila membutuhkan penjelasan

5. Selau berpandang untuk menemukan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.



IV. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam berkomunikasi sehari-hari. Komunikasi yang tidak baik akan menimbulkan suatu paradigma yang berbeda dimana paradigma yang negatif dapat menimbulkan suatu perselisihan atau konflik diantara beberapa pihak seperti yang dapat kita lihat didalam keseharian situasi negara kita. Hambatan-hambatan yang harus dihindari untuk mencegah adanya konflik yaitu:

1. Tidak mengerti asumsi-asumsi, cara pandang, perasaan dan paradigma kita sendiri secara baik dan benar

2. Tidak mengerti asumsi-asumsu, cara pandang, perasaan dan paradigma dari orang-orang dengan siapa kita mencoba berkomunikasi.

3. Tidak berusaha mengharmoniskan hal-hal dalam poin 1 dan 2

4. Kurang kontak antar manusia yang produktif

5. Kurangnya iklim yang kondusif yang memungkinkan orang lain bisa bebas berbicara dan memberikan usul-usul dan ide-ide

6. Gagal mendengarkan dengan baik apa yang ingin dikatakan orang lain sebelum memberikan komentar dan usul-usul

7. Gagal menangkap kandungan emosi dalam kata-kata orang lain

8. Kurang rasa saling percaya, saling menghormati dan saling yakin kepada orang lain

Semoga perilaku dan berkomunikasi secara asertif dapat diterapkan dalam dunia kerja serta diharapkan dapat menumbuhkan hubungan harmonis diantara orang-orang yang saling berinteraksi.

Posting Komentar

0 Komentar