Recents in Beach

Kepemimpinan yang Seimbang di Dalam Mengelola Kinerja Tim



Anton mengeluhkan sikap atasannya yang selalu memberikan perintah dan tugas, tanpa melihat kesulitan yang dia hadapi secara personal. Menurutnya atasan hanya mementingkan pencapaian hasil kerja dibandingkan dengan prosesnya, hal ini yang membuatnya merasa “gerah” dan kurang nyaman dengan iklim ditempat kerjanya.
Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa kadangkala ada atasan yang memperlakukan bawahannya hanya sebagai sub bagian kecil organisasi yang harus didorong atau di “push” untuk mendapatkan hasil pekerjaannya. Jangankan menciptakan inspirasi bagi bawahan,  memahami kesulitan yang dihadapi oleh mereka pun tidak dilakukan. Padahal atasan adalah pemimpin didalam timnya.  Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana kepemimpinan seorang atasan mampu membuat anggota timnya berkontribusi dalam memberikan kinerja yang optimal.
Berbicara mengenai kepemimpinan, banyak sekali definisi yang menggambarkan apa itu kepemimpinan, dan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang mampu mendorong kinerja timnya. John Maxwell mengatakan “Leadership is inspiring and guiding others to instigate change from the inside-out, based on their own intrinsic motivations. Leadership is the art of influence”. Yang kemudian ditambahkan oleh Profesor Dr. Roger Gill  yang mendefinisikan “Leadership is process of creating a desire in people to achieve objective, of getting people to want to do what you want them to do.”  Warren G. Bennis juga mengatakan ”Characterized managers are people who do things right and leaders are people who do the right things ”.
Dari berbagai macam definisi yang ada, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa berbicara kepemimpinan berarti harus mampu menyeimbangkan peran dia sebagai leader dan sebagai manager . James P Eicher, dalam bukunya Leader-Manager Profile, menggambarkan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan masing-masing peran tersebut.
Menurutnya kompetensi seorang leader adalah :
1.       Kemampuan dalam menyampaikan sasaran
Memahami organisasi dan membawanya ke arah satu sasaran, sehingga mampu memenangkan menghadapi persaingan. Jack Welch mengatakan pemimpin bisnis yang baik harus mampu menciptakan visi, mereka mengartikulasikan visi sepenuh hati merangkul visi tersebut dan tak kenal lelah mengupayakan pencapaian visi tersebut.
2.       Kemampuan dalam membangun hubungan
Memahami setiap orang, kelompok atau organisasi lain yang berperan terhadap keberhasilan perusahaan dan menghargai peran serta kontribusi mereka. Peter Drucker menggambarkan hal ini dengan mengatakan seorang pemimpin harus mudah didekati, mengenal kelompok-kelompok dan pemimpin informalnya, menyeluruh memberitahukan tujuan dan berusaha untuk bekerjasama dengan orang lain.

3.       Kemampuan dalam memberikan inspirasi
Membangun kredibilitas pribadi dan “menyuntikkan” komitmen kepada orang-orang lain.
Ki Hajar Dewantara memberikan gambaran dengan rumusan: “Ing ngarso sung tuladha,” yang artinya seorang pemimpin yang selalu berdiri di depan harus mampu memberikan inspirasi, contoh dan teladan bagi yang dipimpinnya.
Sedangkan kompetensi seorang manager adalah :
1.       Kemampuan dalam mengarahkan operasi
Menetapkan proses yang memungkinkan organisasi dan orang-orang di dalamnya untuk dapat bergerak maju ke arah tercapainya sasaran.
2.       Kemampuan dalam mengembangkan organisasi
Mengembangkan ketrampilan, serta menetapkan peran dan tanggung jawab setiap orang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan.
3.       Kemampuan dalam mendorong kinerja
Menyampaikan pesan kepada setiap orang agar mereka mengerti bahwa kinerja mereka mempengaruhi kinerja tim, kelompok dan organisasi secara keseluruhan.
Bagi sebuah tim sangat ideal sekali jika punya atasan atau pemimpin yang memiliki kedua kompetensi tersebut yang seimbang.  Namun,  John P. Kotter dalam bukunya “A Force for Change: How leadership differs from management mengatakan bahwa jumlah pemimpin yang memiliki kompetensi leader dan manager yang kuat dan seimbang, sangatlah sedikit, jauh dibandingkan dengan seorang pemimpin yang hanya mampu menjalankan peran manajerialnya saja. Hal ini yang menjadikan tantangan bagi kita sebagai seorang pemimpin, didalam mengembangkan kemampuan leader dan manager dan mengeimplementasikannya secara seimbang.

Posting Komentar

0 Komentar